Demi sahabatku
Hari ini tepatnya hari minggu, aku akan pergi jalan-jalan dengan sahabatku, Ifa. Dia teman satu kampus, satu jurusan dan satu kelas. Kami berdua sangat cocok, sehingga kami juga punya minat yang sama, yaitu bergabung dengan UKM music di kampus. Hobi kami sama, mendengarkan music dan bernyanyi, dan kami mencoba mengasah bakat yang kami punya melalui UKM ini.
“dadar guling….!” Begitulah Ifa memanggilku, karena namaku Dara, dia seenaknya memanggil namaku.
“ada apa Geje…!” karena kalau dia bicara jawa sangat fasih aku memanggilnya GJ atau gadis desa.
“kamu masih ingat dengan teman lamaku yang pernah aku ceritakan, Arif…?” Tanya Ifa kepadaku.
“emm, yang suka kamu bilang kaya Hengki Kurniawan kan…?” Jawabku sambil mataku menerawang ke atas.
“yup betul banget, nanti dia mau ke sini, ke kost kita” kata Ifa dan kelihatannya dia senang sekali.
“ oh ya, kamu senang donk”
“ iya Ra, nanti aku kenalin kamu sama dia”
“oke…!”
Beberapa jam kemudian Arif teman Ifa datang, akupun dikenalkan kepada Arif. Sekilas memang wajahnya mirip Hengki Kurniawan. Cowok itu tidak begitu tinggi, kulitnya hitam manis, lumayan cakep juga, apalagi dengan dia mengendarai motor kerennya.
“ini yang namanya dara, imut juga ternyata, Ifa sering lho cerita tentang kamu” kata Arif saat kami berjabatan tangan.
“oh gitu ya” ujarku
Aku, Ifa dan Arif berbincang-bincang lama di teras depan kos. Akupun merasa cocok bila berbicara dengan Arif, jarang-jarang aku bisa akrab dengan orang yang baru saja aku kenal terlebih seorang cowok. Tak berapa lama Arif pun pamit pulang karena masih ada urusan lain.
Ifa pernah bercerita kalau Arif pernah patah hati gara-gara ceweknya memilih cowok lain, padahal mereka sudah menjalin hubungan selama empat tahun, sehingga dia memerlukan teman untuk menumpahkan semua isi hatinya dan berusaha untuk mengobati luka hatinya. Aku merasa simpati dengan keadaan Arif.
“dadar guling….!” Begitulah Ifa memanggilku, karena namaku Dara, dia seenaknya memanggil namaku.
“ada apa Geje…!” karena kalau dia bicara jawa sangat fasih aku memanggilnya GJ atau gadis desa.
“kamu masih ingat dengan teman lamaku yang pernah aku ceritakan, Arif…?” Tanya Ifa kepadaku.
“emm, yang suka kamu bilang kaya Hengki Kurniawan kan…?” Jawabku sambil mataku menerawang ke atas.
“yup betul banget, nanti dia mau ke sini, ke kost kita” kata Ifa dan kelihatannya dia senang sekali.
“ oh ya, kamu senang donk”
“ iya Ra, nanti aku kenalin kamu sama dia”
“oke…!”
Beberapa jam kemudian Arif teman Ifa datang, akupun dikenalkan kepada Arif. Sekilas memang wajahnya mirip Hengki Kurniawan. Cowok itu tidak begitu tinggi, kulitnya hitam manis, lumayan cakep juga, apalagi dengan dia mengendarai motor kerennya.
“ini yang namanya dara, imut juga ternyata, Ifa sering lho cerita tentang kamu” kata Arif saat kami berjabatan tangan.
“oh gitu ya” ujarku
Aku, Ifa dan Arif berbincang-bincang lama di teras depan kos. Akupun merasa cocok bila berbicara dengan Arif, jarang-jarang aku bisa akrab dengan orang yang baru saja aku kenal terlebih seorang cowok. Tak berapa lama Arif pun pamit pulang karena masih ada urusan lain.
Ifa pernah bercerita kalau Arif pernah patah hati gara-gara ceweknya memilih cowok lain, padahal mereka sudah menjalin hubungan selama empat tahun, sehingga dia memerlukan teman untuk menumpahkan semua isi hatinya dan berusaha untuk mengobati luka hatinya. Aku merasa simpati dengan keadaan Arif.
***
Sejak perkenalan aku dan Arif, kami jadi akrab, kami sering sms dan terkadang telefon. Setelah beberapa minggu kami akrab, aku merasa Arif ini tidak percaya diri dan sering minder,terkadang bila diajak Ifa bertemu dengan teman-teman kampus dia enggan. Padahal untuk cowok cakep seperti dia, pasti banyak yang mau berteman dengan dia.
Bertambah hari aku semakin akrab dengan Arif dan akupun merasa senang. Namun, semenjak aku dekat dengan Arif, Ifa jadi berubah. Aku tahu kalau Ifa menyukai Arif dari awal mereka bertemu, tapi apa salahnya bila aku akrab sama Arif. Seringkali saat aku dan Ifa bertemu arif, dan Arif lebih memperhatikan aku, Ifa kelihatan jengkel dan akhirnya dia tidak mau bicara denganku selama beberapa hari.
“Geje, kamu kenapa, kamu sakit atau kamu marah sama aku?” tanyaku saat setelah kami bertemu dengan Arif.
“tidak, ngapain aku harus marah sama kamu” jawab Ifa ketus tanpa melihat wajahku.
“ya udah kalau gitu, aku ke kamarku dulu ya…” kataku sambil keluar dari kamar Ifa.
Aku jadi merasa bersalah pada Ifa, banyak teman-teman yang bilang kalau Arif itu sukanya sama Ifa, tapi Arif tidak mau mengakuinya. Karena dulu mereka sangat akrab, sebelum dia mengenalkannya padaku dan teman yang lain. Aku mencoba bertanya pada teman sekamarku, Nay, yang juga teman Arif.
“dia itu cemburu sama kamu Dara, begitulah yang Lisa katakan kepadaku kemarin” jelas Nay
“tapi kan aku dan Arif tidak ada apa-apa, aku akrab dengannya layaknya aku akrab dengan teman cowokku yang lain” aku mencoba untuk membela diri.
“iya, itu kan menurut kamu tapi kalau Ifa. Tapi aku setuju sama kamu, toh kita semua menganggap Arif hanya sebagai teman saja” kata Nay dengan tegas.
“aku jadi serba salah, menjauhi Arif, nanti Arif ngambek, ngedeketin Arif, Ifa yang cemburu” ujarku sambil geleng-geleng kepala.
“sudahlah yang penting kamu kan tidak menyukai Arif, tapi Ra, aku merasa Arif itu suka sama kamu” kata Nay sambil memandangku yang sedang bingung.
Mendengar kata-kata aku jadi tambah takut kalau-kalau Ifa marah-marah. Biarlah berjalan apa adanya, aku tidak akan menjauhi Arif dan aku akan menjaga perasaan Ifa. Namun, aku tidak menyangkal kalau dalam hatiku aku sedikit tertarik pada Arif. Cowok yang baik hati, santun, ramah, dan tidak sombong itu membuatku terpesona.
NO | SALAH DIKSI | PERBAIKAN | ALASAN |
1 | Cocok | akrab | Karena kata cocok kurang menggambarkan ungkapan kedekatan seseorang |
2 | Punya | memiliki | Kurang baku dalam segi bahasa |
3 | Kaya | seperti | Karena kata kaya kurang baik,dan baku terdengarnya |
4 | Banget | sekali | Kurang mengambarkan sebuah bahasa penegasan(kepastian) |
5 | Kenalin | kenalkan | Imbuhan kan lebih pas pada kata tersebut |
6 | Gara-gara | karena | Kurang mengambarkan sebuah bahasa yang terdapat sebuah sebab. |
7 | Bila | Jika | Kurang mengambarkan sebuah kalimat pengandaian yang sesuai. |
8 | Sama | | |
9 | Jengkel | marah | Kurang mengambarkan sebuah kalimat penggambaran sifat |
10 | Saat setelah | Saat selesai | Kurang baku kata-katanya |
11 | Ngapain | mengapa | Karena dalam cerita sedang berdialog,jadi sebaiknya menggunakan bahasa baku |
12 | Udah | sudah | Karena kata udah,tidak mengartikan hal yang dimaksud dalam cerita |
13 | Sukanya sama | Lebih menyukai | Kurang mengambarkan sebuah kalimat perbandingan. |
14 | Ngedeketin | mendekati | Kareana tidak menunjukkan interaksi komunikasi yang baik. |
http://gen22.blogspot.com/2011/09/cerpen-persahabatan-demi-sahabatku